Tujuan utama dari skripsi ini adalah untuk menentukan rangkaian penurunan tingkat bunga yang akan mempengaruhi biaya modal bagi investasi guna mencari tingkat stimuli yang optimal bagi perekonomian Indonesia, yaitu tingkat stimuli yang menyeimbangkan perkiraan kerugian dari terjadinya resesi dan inflasi, dan juga tingkat stimuli yang akan mendorong aktifitas ekonomi tanpa memperparah inflasi. Jika kebijakan penurunan tingkat bunga terlalu lambat, maka tidak ada yang akan investasi sehingga resesi berlanjut. Namun jika terlalu cepat, akan terlalu banyak yang investasi dan menyebabkan inflasi malah memburuk. Tujuan dari penulisan ini juga sekaligus membuktikan bahwa stimuli yang terlalu berhati-hati (cautious) akan terbukti tidak efektif. Hal ini karena penurunan yang sedikit kurang mendapatkan respon dari pihak swasta karena pihak swasta tahu bahwa jika sebuah pengurangan tingkat bunga gagal untuk mendorong pertumbuhan, pembuat kebijakan dipaksa untuk menurunkan tingkat bunga lagi. Pihak swasta kemudian mempunyai insentif untuk menunggu, untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari tingkat bunga yang diharapkan lebih rendah lagi. Demikian seterusnya lingkaran setan ini terjadi. Model Caplin dan Leahy adalah sebuah model yang memberi perhatian pada ciri-ciri utama dari latar belakang pembuatan kebijakan akhir-akhir ini. Pendekatan utama kita meliputi tiga ide, yaitu bahwa pembuat kebijakan tidak mengetahui dengan pasti tingkatan ekonomi, pembuat kebijakan belajar tentang tingkatan ekonomi dari respon perekonomian terhadap kebijakan, dan setiap strategi pencarian sistematis yang digunakan oleh pembuat kebijakan untuk mempelajari tingkatan perekonomian akan mempengaruhi respon perekonomian terhadap kebijakan, Metode regresi merupakan komponen integral dari setiap analisa data yang sering digunakan dalam statistika untuk menggambarkan hubungan antara variabel dependen dan sebuah atau lebih variabel independen. Pemilihan metode regresi yang digunakan adalah karena model Caplin dan Leahy ini lebih baik menggunakan variabel dependen yang diskrit, bukan kontinyu. Oleh karena itu di sini kita menggunakan metode analisa regresi multinomial logistik karena variabel dependen yang digunakan diskrit dan terdiri dari tiga kategori. Dari hasil regresi terhadap data perekonomian Indonesia sejak bulan Juli 1993 hingga Januari 1999, dapat diambil kesimpulan bahwa kita dapat melihat proses pengambilan keputusan, baik dari sisi investor maupun bank sentral Indonesia pada periode sebelum dan setelah terjadinya krisis. Ada satu hal yang menarik bahwa ternyata dari hasil regresi didapatkan bahwa pemerintah Indonesia lebih besar ketidaksukaannya terhadap unemployment dibandingkan dengan inflasi. Bahwa tingkah laku Bank Indonesia sebelum krisis sama dengan setelah krisis, yaitu jika investor berhati-hati dalam melakukan investasi maka respon pemerintah adalah is akan menurunkan tingkat bunga dengan cepat.untuk mendorong terjadinya investasi. Hal menarik lain yang dapat kita temukan adalah bahwa setelah memasuki periode krisis, ternyata variabel tingkat bunga tidak lagi menjadi variabel yang signifikan dalam mempengaruhi keinginan investor untuk investasi. Dan tingkah laku investor sebelum krisis berbeda dengan tingkah lakunya setelah krisis. Pada periode sebelum krisis, jika Bank Indonesia terlihat berhati-hati dalam menurunkan tingkat bunga maka investor juga akan berhati-hati dalam melakukan investasi. Sedangkan pada periode setelah krisis, jika BI terlihat berhati-hati dalam menurunkan tingkat bunga maka investor malah merespon untuk tidak berhati-hati dalam melakukan investasi.