Diantara negara Asia Timur, Cina merupakan fenomena yang menjadi pusat perhatian dunia. Fenomena itu antara lain: negara dengan populasi yang mencapai angka satu miliar manusia; jumlah tentara yang mencapai tiga juta personil; keterkaitan sejarah dengan Hongkong, Taiwan, dan Macao; permasalahan perbatasan dengan negara tetangganya yang tak pernah selesai; Chinese Overseas yang selalu dikaitkan dengan negara Cina; sengketa dagang dengan Amerika serikat yang semakin tajam; satu-satunya negara komunis yang 'selamat' setelah Uni Sovyet bubar; dan yang paling menakjubkan adalah laju pertumbuhan ekonominya yang luar biasa. Sejak kebijakan reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Deng 1979 yang bertumpu pada kekuatan pasar dan desentralisasi, terlihat begitu marak Penanaman Investasi Asing Langsung (FDI) pada daerah Special Economic Zones (SF7) di Cina, hal ini sejak politik pintu terbuka dilakukan oleh Cina dengan undang-undang penanam modal asing pada tahun 1979. Berdasarkan data Bank Dunia, pada tahun 1993 sekitar 40% FDI yang masuk ke Negara berkembang berlokasi di Cina, hampir keseluruhan terkonsentrasi pada SEZ (Special Economic Zones), kota-kota, dan daerah-daerah khusus sepanjang pantai di bagian pesisir Cina yang kemudian saya sebut saja Special Economic Zones. Selanjutnya penelitian ini dengan menggunakan studi literatur dan data-data sekunder mencoba untuk membuktikan hipotesa berikut: Pertama, kebangkitan ekonomi Cina disebabkan oleh faktor-faktor global dan domestik, serta terutama oleh faktor khusus. Kedua, Cina telah berhasil dalam menarik dengan membuka pintu pada Spesial Economic Zones pada 4 SF7 , 14 coastal cities, dan 5 daerah khusus (ketiga jenis daerah khusus ini saya sebut dengan SEZ) yang juga sekaligus merupakan kunci keberhasilan Ekonomi Cina. Ketiga, Peranan ekonomi dan politik Cina ke depan menjadi semakin penting baik di Asia Pasifik maupun Dunia Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebangkitan ekonomi Cina didukung oleh banyak faktor. Pertama, Dari perspektif global bahwa kemajuan tersebut disebabkan oleh: peranan globalisasi perekonomian dalam dunia yang borderless world; kebangkitan ekonomi Asia Pasifik yang tepatnya berada di sekitar letak geografis Cina; fenomena Multi National Corporation yang semakin berperan aktif dalam pergerakan faktor produksi; intindurnya peranan Rusia yang sebelumnya dalam Uni Sovyet serta Eropah dalam berbagai hal terutama pertumbuhan ekonomi yang sudah memasuki tahap senja; kebijakan pemerintah Cina yang kelihatan mampu untuk merespon fenomena yang terjadi di sekelilingnya tepat pada waktunya. Dari perspektif domestik Cina, kita bisa melihat bahwa kebijakan 'bird in the cage' Cina yang berimplikasi pada masuknya unsur pasar ke dalam Cina ; kepercayaan din Cina sebagai sebuah bangsa yang selalu dengan antusias untuk berlaku sebagai bangsa nomor satu, hal ini sangat dipengaruhi oleh filosofi hidup Zhong Yuan, yang menganggap Cina sebagai pusat dunia dan peradaban; keberhasilan reformasi yang memperkenalkan pasar kemudian mengangkat kehidupan para petani Cina di sektor pertanian dan merupakan fondasi ekonomi utama Cina saat awal reformasi; munculnya motor pembangunan Cina yaitu Cina Bagian Timur atau Daerah Pesisir yang ditinjau secara historis memang merupakan daerah yang cukup maju untuk mampu menangkap peluang dinamisme Asia pasifik, daerah ini kemudian oleh Cina dibuka untuk penanaman modal asing secara bebas.