https://access.unram.ac.id/wp-content/

UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Proses Penetapan Harga Pokok Pada Industri Plastik dan Alternatif Penerapan Incremental Cost Pricing

Nike Handayani; Munir Machmud Ali, supervisor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997)

 Abstrak

Di dalam ilmu manajemen, marketing mix yang terdiri dari price, product, place dan promosi merupakan salah satu ilmu manajemen yang penting di dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat mengenai keempat unsur ini akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan pada masa kini maupun di masa yang akan datang. Skripsi ini secara lebih khusus membahas mengenai proses penetapan harga pada industri plastik. Industri plastik adalah industri yang mempunyai prospek cukup cerah di masa depan. Sehingga tidaklah mengherankan banyak bermunculan perusahaan-perusahaan bank di industri ini. Sebagai konsekuensinya, persaingan di dalam industri ini sangatlah ketat. Harga dapat dijadikan sebagai salah satu strategi perusahaan untuk memenangkan persaingan ,apalagi konsumen industri plastik ini sangat sensitif terhadap harga. Oleh sebab itu perlu di analisa metode penetapan harga yang tepat dan sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Metode penetapan harga yang paling umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan plastik adalah full costing dimana semua biaya fix dan variabel diperhitungkan di dalam komponen harga pokok. Harga ditetapkan berdasarkan formula biaya manufaktur di tambah sejumlah margin tertentu. Walaupun harga ditetapkan berdasarkan full costing namun harga yang ditawarkan kepada konsumen tetap harus memperhatikan harga pasar. Hal khusus dari penetapan harga pada industri plastik ini adalah harga bahan baku biji plastik merupakan indikator utama dari harga yang akan ditawarkan kepada konsumen. Hal ini dapat dipahami karena komponen biaya bahan baku mempunyai porsi yang sangat besar didalam komponen harga pokok penjualan yaitu sekitar 80 %. Harga bahan baku yang dipertimbangkan dalam komponen harga pokok penjualan bukanlah biaya historis melainkan biaya masa kini (current cost). Biaya masa kini mencerminkan harga pasar pada saat penawaran harga akan dilakukan. Di lain sisi biaya buruh dan biaya overhead dihitung berdasarkan biaya historis yaitu harga perolehannya. Praktek ini dilakukan karena harga pasar dari bahan baku biji plastik sangatlah berfluktuasi sehingga produsen tidak dapat menghitung biaya bahan baku berdasarkan harga historisnya. Fluktuasi harga bahan baku biji plastik ini sangat dipengaruhi oleh harga minyak mentah. Ketidakstabilan harga ini jugs ditunjang dengan sedikitnya produsen biji plastik di Indonesia serta belum stabilnya produksi mereka sehingga kebutuhan akan biji plastik ini banyak di penuhi dari impor. Dengan formula yang sederhana, metode full costing menawarkan kestabilan harga namun tidak dapat memberikan harga yang cukup kompetitif di dalam jangka pendek. Walaupun demikian untuk penetapan harga jangka panjang semua biaya harus diperhitungkan supaya perusahaan dapat mencapai tingkat pengembalian tertentu. Oleh sebab itu penulis menawarkan suatu alternatif di dalam penetapan harga yaitu metode Incremental Cost Pricing. Metode ini berdasarkan analisa biaya relevan yaitu "different cost for different purposes". Setiap keputusan akan menghasilkan harga yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi biaya yang ada. Biaya relevan adalah biaya yang bersifat "incremental" dan " avoidable " yang artinya biaya yang timbul akibat keputusan tertentu. Apabila keputusan itu tidak ada maka biaya tersebut tidak akan muncul. Dengan demikian harga yang ditetapkan berdasarkan metode ini akan dapat lebih mencerminkan biaya yang sesungguhnya terjadi. Sunk Cost tidak termasuk di dalam biaya relevan karena timbulnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh ada atau tidaknya suatu keputusan. Sunk cost bersifat lebih pasti dan merupakan biaya yang sudah terjadi. Metode full costing tetap memperhitungkan sunk cost ini dalam komponen harga pokok penjualan tetapi metode incremental cost pricing menganggap biaya ini tidak relevan di dalam penetapan harga. Keunggulan dad metode incremental cost pricing ini adalah harga yang ditawarkan akan lebih kompetitif dibandingkan metode full costing untuk jangka pendek. Sedangkan untuk keputusan-keputusaan harga jangka panjang, metode incremental cost pricing berfungsi sama dengan metode full costing karena di dalam jangka panjang semua biaya fix dan variabel menjadi relevan. Metode Incremental cost pricing dapat diterapkan apabila perusahaan masih mempunyai kapasitas yang mengganggur ( idle Capacity ) serta cocok untuk keputusan-keputusan jangka pendek. Dengan adanya kapasitas yang mengganggur maka biaya fix menjadi tidak relevan untuk penetapan harga. Selain itu penggunaan metode incremental ini membutuhkan analisa yang menyeluruh untuk menentukan biaya-biaya mana saja yang relevan dengan keputusan tertentu. Oleh sebab itu kelemahan metode ini adalah kompleksitasnya serta membutuhkan waktu yang lebih lama di dalam penetapan harga. Untuk menentukan metode yang tepat bagi suatu perusahaan diperlukan analisa cost - benefit sehingga apapun metode yang dipilih nanti haruslah mendatangkan keuntungan yang terbesar bagi perusahaan di masa kini maupun di masa yang akan datang.

 File Digital: 1

Shelf
 S19202-Nike Handayani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S19202
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : iii, 150 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S19202 14-24-47434334 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20184834
Cover