Alasan dan Tujuan Penelitian :
Pembangunan apartemen di kawasan segitiga emas Jakarta semakin melimpah namun kebanyakan masih kosong karena kelebihan pasok. Penulis mencoba menjadikan apartemen sebagai alternatif investasi dan rumah horizontal sebagai bandingannya kemudian membandingkan pembangunan apartemen di Jakarta dengan di Singapura dan Malaysia. Metode Penelitian :
Dengan metode kepustakaan yaitu meneliti dan mencari aneka bahan dari dalam dan luar negeri. Dan dengan metode penelitian lapangan dilakukan dengan mengambil data langsung dari perusahaan konsultan properti. Hasil Penelitian : Dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini ( 1995 - 1996 ) yang nampaknya kurang menguntungkan untuk investasi ternyata benar karena setelah diperhitungkan dengan data - data riel, pilihan orang untuk melakukan deposito lebih menguntungkan dan jelas aman dibanding melakukan investasi di apartemen. Namun bila apartemen dibandingkan dengan rumah horizontal, apartemen tidak kalah menguntungkan yaitu dalam hal nilai present ( present value ) , jangka waktu balik modal dan capital gain. Kemudian bila pembangunan apartemen di Jakarta dibandingkan dengan di Singapura dan Malaysia, ketertinggalan pembangunan apartemen di Jakarta dapat dijelaskan melalui 2 sisi yaitu ekonomi dan sosial. Dari sisi ekonomi yaitu melalui besarnya GNP, tingkat inflasi, suku bunga, harga jual dan tabungan perumahan. Sedangkan dari sisi sosial yaitu jumlah penduduk, lugs daerah, tradisi masyarakat, jumlah ekspatriat, jumlah pasok dan UU Properti.