Globalisasi yang semakin melanda dunia antara lain disebabkan oleh disepakatinya perjanjian-perjanjian multilateral, seperti APEC. Pada pertemuan APEC yang barn lalu, para anggotanya telah bersepakat untuk menghapuskan proteksi dan memberikan kebebasan lalu lintas barang, jasa, dan investasi. Penghapusan proteksi ini belum menjadi isu dalam dunia asuransi karena masih besarnya proteksi yang diberikan pemerintah bagi dunia asuransi nasional. Namun, perusahaan asuransi nasional tetap harus menyiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan dibukanya proteksi di masa datang dengan melakukan tindakan antisipasi. Tindakan antisipasi yang hams dilakukan oleh perusahaan asuransi dalam negeri adalah dengan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas, dengan cara perbaikan dalam kualitas produk, jasa pelayanan, proses kerja, kualitas sumber daya manusia, teknologi, dan penggunaan sistem pembiayaan yang tepat. Penggunaan sistem pembiayaan yang tepat merupakan cara yang banyak digunakan saat ini. Sistem ABC merupakan sistem pembiayaan yang mampu memberikan informasi yang akurat dibandingkan dengan informasi yang diberikan sistem biaya tradisional. Penerapan sistem ABC menjadi sangat bermanfaat. Namun penerapannya harus dilandasi dengan suatu analisa yang disebut sebagai Process Value Analysis (PVA). PVA memiliki kemampuan untuk memberikan pengertian mengenai hubungan antar aktivitas-aktivitas dan proses yang terjadi dalam suatu perusahaan. Lebih lanjut, PVA dapat menjelaskan hubungan antara biaya-biaya yang terjadi dalam proses dan aktivitas-aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya. Yang menjadi keunggulan PVA adalah bahwa PVA mampu menunjukkan aktivitas mana yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan aktivitas mana yang tidak memberikan nilai tambah. Dengan demikian, PVA dapat menjadi alai yang menyediakan informasi yang digunakan perusahaan dalam rangka melakukan perbaikan-perbaikan yang berkesinambungan, yang berfokus untuk memenuhi keinginan pelanggan, meminimalisir biaya dan waktu, serta meningkatkan kualitas output. PVA terdiri dari empat analisa utama yaitu Process Definition, Activity Analysis, Driver Analysis, dan Opportunity Improvement Planning. Langkah Process Definition dimaksudkan untuk memahami proses yang dilakukan perusahaan terlebih dahulu. Selanjutnya, langkah Activity Analysis ditujukan untuk memahami aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Setelah itu, langkah Driver Analysis membahas sebab dan akibat dari aktivitas. Pada langkah yang terakhir dan yang paling penting, yaitu Opportunity Improvement Planning, pihak analis harus memastikan apakah suatu aktivitas memberikan nilai tambah ataukah sebaliknya, tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Pemahaman ini akan memberikan masukan-masukan dalam menyusun rencana perbaikan kinerja dan efisiensi dalam perusahaan.