Interaksi obat pada peresepan pasien lanjut usia perlu mendapat perhatian penting,
mengingat kondisi patologis dan fisiologis pada pasien lanjut usia yang berubah
seiring bertambahnya usia, sehingga dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap
obat yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
intervensi yang dilakukan setelah pemberian informasi kepada dokter yang
meresepkan mengenai kejadian interaksi obat yang ditemukan pada peresepan
pasien lanjut usia yang berobat ke Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok periode
Januari dan April 2010. Metode yang digunakan pada penelitian bersifat deskriptif
analisis dalam bentuk one group pretest-postest yang dilakukan secara
retrospektif-prospektif pada data sekunder berupa resep pasien lanjut usia. Hasil
yang diperoleh setelah pemberian intervensi, adalah interaksi obat yang bermakna
klinis ditemukan 9 kejadian pada bulan Januari lalu turun menjadi 6 kejadian pada
bulan April. Sedangkan interaksi obat yang tidak bermakna klinis ditemukan 41
kejadian pada bulan Januari lalu turun menjadi 22 kejadian pada bulan April.
Pengujian secara statistik menunjukkan jika intervensi yang dilakukan tidak
mengalami perubahan pada jumlah kejadian interaksi obat, namun secara manual
terlihat adanya perubahan terhadap jumlah kejadian interaksi obat baik yang
bermakna klinis maupun tidak bermakna secara klinis, serta diketahuinya pola
peresepan pasien lanjut usia di puskesmas Pancoran Mas kota Depok.