Perhitungan serta pengamatan morfologi kromosom untuk menganalisis konsep
jenis telah dilakukan pada Zingiber amaricans Blume, Zingiber aromaticum
Valeton, dan Zingiber zerumbet (L.) Sm. Sediaan kromosom dibuat dengan
menggunakan kombinasi metode Jong (1997) dan metode Darnaedi (1991).
Ketiga jenis tersebut memiliki jumlah kromosom sama (2n= 22), tetapi
mempunyai susunan kariotipe yang berbeda. Perbedaan susunan kariotipe
tersebut didukung oleh data morfologi, anatomi, polen, dan senyawa kimia dari
penelitian terdahulu. Kesimpulan yang dapat dirumuskan, yaitu adanya variasi
susunan kariotipe mengindikasikan perbedaan yang dapat digunakan sebagai ciri
taksonomi untuk memberi batasan pada setiap jenis. Dengan demikian, hasil studi
sitotaksonomi mendukung pemisahan Zingiber amaricans Blume, Zingiber
aromaticum Valeton, dan Zingiber zerumbet (L.) Sm. sebagai tiga jenis yang
berbeda, bukan sebagai species complex. Selain itu, hubungan evolusi dapat pula
diperkirakan melalui kariotipe. Jenis Z. zerumbet yang memiliki kariotipe paling
simetris dianggap relatif primitif dibandingkan dengan kedua jenis kerabatnya.