Ada 4 unsur utama sebagai bentuk medan Pulau Jawa, yaitu Wilayah Lipatan
Tersier Selatan dengan dataran-dataran rendah yang tercakup diantaranya.
Wilayah Pegunungan Tengah yang sebenarnya adalah sebuah depresi, tetapi
karena tutupan bahan vulkanik wilayah ml menjadi tinggi. Wilayah Lipatan Utara
dengan beberapa bentuk diantaranya. Wilayah Dataran Aluvial yang terdapat di
pesisir Utara Jawa.
Adapun pembagian fisiografi di Jawa Tengah yaitu terdiri dari empat zona fisiografi
yaltu Zona Pesisir Utara Jawa Tengah, Zona Serayu Utara, Zona Pegunungan
Serayu Selatan dan Zona Pesisir Selatan Jawa Tengah.
Menurut Bemmelen (1949), Gunung Sundoro - Sumbing sendini terletak pada bagian
diantara Zona Serayu Utara dan Zona Pegunungan Serayu Selatan, yaltu
merupakan daerah depresi yang disebut dengan Zona Serayu. Gunung Sundoro -
Sumbing merupakan gunung api muda yang memisahkan Zona Serayu Utara
dengan Zona Pegunungan Serayu Selatan dan merupakan awal dari suatu seri dan
dataran antar pegunungan di Jawa Timur.
Masaah yang ditelaah dalam penelitian mi adalah Unit-unit geomorfologi apa saja
yang terdapat pada Gunung Sundoro - Sumbing.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisa peta topografi yang
dibantu dengan peta geologi yang kemudian menghasiikan peta unit geomorfologi,
serta metode deskripsi untuk menerangkan unit geomorfologi.
Hasil akhir dari penelitian mi berupa ningkasan sebagai benikut : Di wilayah
penetitian terdapat 3 unit geomorfologi. Unit Gunung Api terdini dari Gunung Api
Sundoro, Gunung Api Sumbing, Gunung Api Gianti, Gunung Api Bencong, Gunung
Api Prahu, Gunung Api Sroja, Depresi Serayu, Lembah Begaluh,. Kubah Lava
Sumbing, Kaldera Sumbing, Cone Sundoro, Dataran Antar Pegunungan Sundoro -
Sumbing, dan Maar. Unit Struktural terdini dari Lembah Hulu Sungai Serayu,
Perbukitan Lipatan Serayu Selatan, Lembah Purworejo, Dome Progo Barat dan
Perbukitan Lipatan Krikil. Unit Fluvial terdini dari Depresi Progo