Salah satu pengobatan untuk limfoma non-Hodgkin adalah kemoterapi menggunakan CHOP (Siklofosfamid ,Doksorubisin, Vinkristin, Prednison). Efek samping dari kemoterapi ini adalah mual dan muntah dan hal ini dapat menggangu pengobatan karena menimbulkan ketidaknyamanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan antiemetik pada kemoterapi CHOP, dan faktor - faktor yang mempengaruhi keadaan pasien pasca kemoterapi.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan bersifat retrospektif dan dengan cara observasional. Penelitian dilakukan pada pasien limfoma non-Hodgkin di Ruang Rawat Singkat RS. Kanker Dharmais selama periode Juni 2005-Mei 2006.
Penelitian menunjukan bahwa pada pemberian antiemetik ternyata tidak ada hubungan antara jenis kelamin, usia pasien, seri kemoterapi, stadium kanker dan jenis antiemetik dengan kejadian tidak muntah pasca kemoterapi. (P>0,05). Ondansetron mempunyai kemungkinan kejadian tidak muntah 1,63 kali lebih besar dari granisetron dan 1,03 kali terhadap tropisetron. Sedangkan untuk granisetron mempunyai kejadian tidak muntah 0,64 kali lebih rendah dibanding tropisetron.
One of the medical treatment for lymphoma non-Hodgkin is chemotherapy such as CHOP (Cyclophosphamide, Doxorubicin, Vincristine, Prednisone ). The side effect chemotherapy is nausea and vomiting, and the side efect can interfere with the medical treatment cause to occur uncomfortable. The purpose of this research is to know the pattern of antiemetic of CHOP chemotherapy and relation between factors influenced in nausea and vomiting with post chemoterapy condition.The design of this research was cross sectional and have the quality retrospective with observational method. The research had done to lymphoma non-Hodgkin patients in one day care ward of Dharmais Cancer Hospital during June 2005-May 2006.The research shown after receive antiemetic that there was no relationship between patient?s age, chemotherapy cycles, lymphoma stages and type of antiemetic with condition of non-vomiting 1,63 times higher than granisetron and 1,03 times than tropisetron. While granisetron had possibility of non vomiting 0,64 times than tropisetron.