Berbagai penelitian menunjukan bahwa marga bawang-bawangan, seperti: lokio, kucai dan bawang putih dapat melindungi hati dari kerusakan akibat karbon tetraklorida. Marga bawang-bawangan tersebut memiliki kandungan kimia yang serupa, yaitu senyawa-senyawa yang mengandung sulfur. Untuk dapat menentukan alternatif terbaik dalam penggunaan marga bawang-bawangan perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan daya hepatoprotektif dari lokio, kucai dan bawang putih berdasarkan berat kering masing-masing terhadap keracunan hati akibat pemberian karbon tetraklorida. Pada penelitian ini digunakan 30 ekor tikus jantan yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu : I adalah kelompok kontrol normal, II adalah kelompok kontrol perlakuan yang diberi karbon tetraklorida 0,55 mg/g BB, III adalah kelompok yang diberi sari air lokio 44,2 g/kg BB dan karbon tetraklorida 0,55 mg/g BB, IV adalah kelompok yang diberi sari air kucai 56,4 g/kg BB dan karbon tetraklorida 0,55 mg/g BB dan V adalah kelompok yang diberi sari air bawang putih 15,0 g/kg BB dan karbon tetraklorida 0,55 mg/g BB. Ketiga kelompok uji tersebut mendapat sari air masing-masing selama 8 hari berturut-turut, dua jam kemudian pada hari kedelapan diberi karbon tetraklorida. Pada hari kesepuluh tikus dibedah dan diambil darah serta hatinya, kemudian masingmasing digunakan untuk pengukuran aktivitas GPT, kandungan peroksida lipid dalam hati dan kadarnya dalam plasma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bawang putih mempunyai efek hepatoprotektif paling baik, sedangkan lokio dan kucai mempunyai efek hepatoprotektif yang sama besar.