Penelitian laboratorium merigenai aktivitas antibakteri
rieomisin, polimiksiri B dan kombinasinya C neomisin - polimiksin B ) terhadap kuman Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidez-7rLLdLs dan PsetzdomorLas aerugtnosa sebagai
penyebab utama lnfeksi mata luar secara berturut-turut telah
dilakukari di Laboratorium Mikrobiologi. Jurusan Farmasi,
FMIPA bekerja sama derigan Bagian Mikroblologi, FKUI, Jakarta.
Tujuan penelitlan laboratoriuzn mi ialah mendapatkan
kadar hambat minimal tunggal kedua antibiotika dan
komblnasinya yang dicoba terhadap tiga species kuman tersebut
di atas dengan menggunakan teknik pengenceran dalam tabung
dan teknik papan catur.
Dengan melakukan teknik pengenceran dalam tabung
nilai kadar hambat minimal tunggal antibiotika yang dicoba
dapat dlperoleh dengan mudah, sedangkan dengan melakukan
teknik papan catur nilal kadar hambat minimal kombinasi
antibiotika dapat diperoleh dengan mudah pula.
Ketiga spesies kurrtan yang dicoba adalah kuman yang
biasa diasingkan dari penderita yang mendapat infeksi
bakterial mata yang mengunjungi Bagiari Mlkrobiologi, FKUI.
Kedua antibiotika yang digunakan dalam percobaan mi adalah
neomisin. polimiksin B dan kbrnbmnasinya merupakan antibiotika
yang paling sening dlpakai dan diresepkan urituk merigobati
lnfeksi bakt.erial mata luar.
Hasil akhir dari percobaan menunjukkan bahwa nilal KHM
antibiotika yang digunakan dalam kombinasi secara bermakna
lebih rendah bila dibandinigkan dengari nilai KHM turiggal dan
antibiotika yang diuji. Hal mi juga menyatakan bahwa
neonusin dan polimiksin B yang diuji dalam kombinasi
mempunyai efek sinergistik.