Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui respon kalus Centella
asiatica (L.) Urban (pegagan) terhadap medium optimalisasi. Penelitian
dilakukan di Lab. Fisiologi Tumbuhan Dept. Biologi, FMIPA UI, Depok (Maret-
-September 2007). Kalus diinduksi dari tangkai daun bagian atas urutan
ke-1, menggunakan medium Murashige & Skoog (1962) dengan
penambahan 2,5 mgl-1 2,4-D dan 1 mgl-1 kinetin. Kalus yang telah terbentuk
beserta eksplan dipindahkan ke medium optimalisasi (Murashige & Skoog
1962) dengan penambahan 2,5 mgl-1 2,4-D atau NAA, yang dikombinasikan
dengan 0; 0,25; 0,5; 0,75; dan 1 mgl-1 kinetin. Kultur dipelihara pada kondisi
terang kontinu (2 minggu untuk induksi kalus dan 4 minggu untuk optimalisasi
kalus). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh eksplan mampu
membentuk kalus pada medium induksi. Secara umum, kalus hasil induksi
berwarna hijau. Namun, setelah disubkultur ke medium optimalisasi,
sebagian besar sampel pada tiap perlakuan mengalami pencokelatan.
Sebagian besar kalus hasil induksi maupun optimalisasi bertekstur kompak.
Sampel yang ditanam pada medium M9 (MS + 2,5 mgl-1 NAA + 0,75 mgl-1
kinetin) menunjukkan persentase kehidupan sampel paling tinggi (50%).
Dengan demikian, medium M9 merupakan medium yang paling mampu
menunjang pertumbuhan kalus dibandingkan kesembilan medium lainnya.