Skripsi ini membahas tentang epistemologi kaitannya dengan etika. Epistemologi sebagai landasan berpikir mempunyai masalah utama, yaitu arogansi epistemik. Arogansi epistemik ini tidaklah realistis, mengingat epistemologi tidak lepas dari latar belakang budaya, konteks wacana, dan pluralitas potensi kognitif manusia. Maka dari itu, etika sebagai salah satu cabang filsafat, berperan dalam mengembangkan toleransi epistemik. Toleransi epistemik inilah yang membawa potensialitas kognitif, ke arah pluralitas kognisi berbasis humanitarian.
This Scription discusses the epistemological relation to ethics. Epistemology as the foundation of thinking has a major problem, namely epistemic arrogance. Epistemic arrogance is not realistic, considering that epistemology can not be separated from cultural background, context of iscourse, and plurality of human cognitive potential. Therefore, ethics as a branch of philosophy, plays its role in developing epistemic tolerance. These epistemic tolerance brought cognitive potential, in the direction toward the plurality of cognition based humanitarian.