Organisasi informasi sebagai inti dari Ilmu Perpustakaan dimaksudkan untuk memudahkan proses temu kembali informasi. Dalam melakukan organisasi informasi diperlukan bahasa indeks yang taat asas untuk mengatasi segala permasalahan yang ditimbulkan bahasa alami (sinonim dan homograf). Tesaurus merupakan salah satu bentuk sarana pengawasan istilah terkendali pasca laras dimana seluruh istilah didalamnya dibentuk sedemikian rupa sehingga susunan entrinya mampu memperlihatkan hubungan kesetaraan, hirarkis dan asosiatif, tesaurus juga membatasi cakupannya pada suatu subjek spesifik. Penelitian ini menjabarkan langkah_langkah dalam melakukan konstruksi tesaurus subjek korupsi dengan menggunakan standar konstruksi tesaurus yang dikeluarkan National Information Standards Organization (NISO) yaitu Guidelines for the construction, format, and management of monolingual thesauri tahun 2003 yang mencakup langkah_langkah konstruksi tesaurus meliputi: menghindari duplikasi, menentukan struktur dan format peragaan, metode, bantuan mesin, rekaman istilah, verifikasi istilah, tingkat kekhususan; publikasi dan perawatan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan literary warrant yang berarti istilah_istilah yang digunakan berasal dari istilah yang hidup dalam literatur. Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu model/prototipe Tesaurus Korupsi yang nantinya dapat dikembangkan menjadi tesaurus korupsi yang konprehensif sehingga dapat dipergunakan dalam proses pengindeksan