Skripsi ini adalah mengenai interferensi yang terjadi pada penutur bahasa Jawa di Lampung. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif yang menggambarkan data apa adanya. Teori yang dipakai dalam skripsi ini adalah teori bilingual interferensi Weinreich ( 1974 ) , Haugen ( 1972 ), Nababan ( 1984 ), Chaer dan Leonie Agustina ( 1995 ), teori Speaking Hymes ( 1972 ), dan para pakar linguistik lainnya yang berhubungan dengan tema skripsi. Kesimpulan yang diperoleh pada skripsi ini yaitu, interferensi yang terjadi adalah dalam tataran bunyi, gramatikal, dan leksikal. Interferensi yang terjadi karena faktor kelalaian penutur, ends, dan participant yang hadir saat peristiwa tutur terjadi.