ABSTRAKPenelitian mengenai Gerakan Muhammadiyah di Kecamatan Jasinga ini dilakukan antara bulan September hingga bulan Desember 1990. Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana peranan gerakan Muhammadiyah terhadap kemajuan dan perkem_hangan masyarakat Jasinga lewat usaha-usaha pembaharuannya.
Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan disertai penelitian lapangan berupa observasi, wawancara, dan pengalaman pribadi. Wawancara mendalam dilakukan ter_hadap tokoh-tokoh Muhammadiyah dan tokoh-tokoh masyarakat nonMuhammadiyah yang ada di Kecamatan Jasinga.
Dari observasi, wawancara, dan studi kepustakaan mern_buktikan bahwa kehadiran Muhammadiyah telah memhawa peru_bahan ke arah yang positif terhadap kemajuan dan perkem_bangan masyarakat Jasinga, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, maupun sosial kemasyarakatan.
Dalam hidang keagamaan, pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah adalah dengan cara berusaha membersihkan ajaran Islam dari unsur-unsur yang bukan berasal dari sumber ajaran Islam yang murni, seperti bid_ah, khurafat, takhayul, dan sebagainya.
Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah melakukan usa_ha pembaharuannya dengan cara memadukan sistem pendidikan tradisional dengan sistem pendidikan moderen, yaitu dengan membangun lembaga-lembaga pendidikan di dalam kurikulumnya diajarkan pelajaran agama dan pelajaran umum. Dengan jalan ini, maka Muhammadiyah dapat melahirkan orang-orang yang memiliki pengetahuan agama sekaligus pengetahuan umum.
Sedangkan di bidang sosial kemasyarakatan, amal usa_ha Muhammadiyah antara lain dengan mendirikan lembaga-lembaga sosial seperti panti asuhan, kursus-kursus keteram_pilan, pembinaan generasi muda dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kehadiran Muhammadiyah menimbulkan pro dan kontra dari anggota masyarakat, sehingga timbullah ketegangan dan konflik dalam masyarakat yang pada gilirannya melahirkan dua kelompok sosial, yaitu kelompok yang bercorak reformis, yang menghendaki pembaharuan dalam masyarakat dan kelompok tradisionalis, yang berusaha mempertahankan tradisi lama. Pertentangan antara kedua kelompok sosial tersebut, pada mulanya cukup tajam. Namun dalam perkembangan selanjutnya, pertentangan tersebut semakin berkurang menuju proses integrasi.