Kebijakan luar negeri RRC Bersandar Pada Satu Pihak adalah kebijakan luar negeri pertama setelah RRC berdiri. Dalam hal ini RRC bersandar kepada Uni Soviet dan Blok Sosialisnya guna membantu pembangunan di Cina. Latar belakang RRC bersandar pada satu pihak disebabkan oleh alasan Ideologi, keadaan ekonomi, politik dalam negeri yang berantakkan akibat perang yang berlarut-larut, serta situasi internasional, pada saat Amerika Serikat dengan sekutunya menerapkan politik pembendungan di Asia Pasifik dan menolak setiap usulan rahasia Mao Zedong dan Zhou Enlai guna kemungkinan Amerika Serikat membantu pembangunan di Cina. Perjanjian aliansi bersama RRC-Uni Soviet ditanda_tangani di Moskow pada tanggal 14 Februari 1950. Sebagai Implementasi .dari aliansi tersebut, RRC harus merelakan daerah tambang Xinjiang, pengelolaan rel kereta api di wilayah timur Cina dan Manchuria Selatan serta memberikan konsesi pada pelabuhan Port Arthur dan Dairen. Kemudian Cina menerima pinjaman sebesar 300 juta dollar US dari Uni Soviet. Pada akhir tahun 1953 RRC menilai bahwa aliansinya sudah kehilangan arah. Dari segi ekonomi dan politik, Uni Soviet mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada RRC. Uni Soviet juga telah menjadikan Cina sebagai negara satelitnya bukan sebagai mitra sejajarnya dalam aliansi bersama tersebut, sehingga Uni Soviet dapat selalu mendikte sikap Cina. Ditambah lagi dengan keterlibatan Cina dalam perang Korea. Cina merasa dibohongi setelah seluruh biaya keterlibatannya dalam perang tersebut dihitung hutang oleh Uni Soviet. Hal ini kemudian dijadikan alasan oleh RRC untuk mulai mengalihkan kebijakan luar negerinya yang baru untuk berkoeksistensi damai dengan negara-negara dunia ketiga yang baru muncul dan merdeka.