Ratnawijaya: Suntingan Teks dan Telaah Intertekstual Di bawah bimbingan Ibu Dra. Wah_yati Pradipta, dosen Sastra Bahasa Jawa Kuno di Sastra Jawa FSUI. Kakawin Ratnawijaya dihasilkan setelah era kejayaan kerajaan Majapahit atau kejayaan kesusastraan Jawa Kuno di Jawa Timur, sekitar abad ke-14. Kakawin ini diilhami dari kisah Sunda dan Upasunda yang terdapat dalam kitab Adiparwa, prosa Jawa Kuno dari abad ke-10. Sumber cerita ini dikembangkan dengan pemekaran di sana-sini dalam bentuk puisi Jawa Kuno. Pemekaran ini salah satunya membawa pe_rubahan makna cerita. Penciptaan kakawin ini dipengaruhi oleh kakawin-kakawin lain yang telah mendahuluinya, yakni Arjunawiwaha dan Arjunawijaya. Oleh karena itu telaah inter_tekstual dilakukan untuk menelusuri makna yang dikandung didalamnya. Sebelum telaah dilakukan, kajian filologi menjadi bagian utama skripsi ini. Ada tiga naskah yang berhasil dijaring. Dari ketiganya, naskah 677 Kirtya dijadikan suntingan berda_sarkan metode landasan dan dengan pertimbangan kondisi masih bagus, tradisi pe_nyalinan sangat terpelihara. Dari hasil kajian, kakawin Ratnawijaya mengandung makna bahwa siapa pun yang terbelenggu oleh nafsu panca indriya akan merusak keharmonisan kehidupan dunia.