Perjalanan cerpen di majalah remaja mengaiami pasang surut. Di era 1980-an, cerpen remaja memiliki tempat tersendiri di mata remaja. Akan tetapi, pada dekade selanjutnya, eksistensi cerpen di majalah remaja mulai berkurang sampai akhirnya di penghujung dekade 1990-an cerpen di majalah remaja hanya menjadi selingan dengan halaman terbatas atau bahkan hilang lama sekali. Annida-majalah cerpen remaja dengan nuansa religius-merupakan majalah remaja yang muncul ketika cerpen remaja memiliki eksistensi yang kuat baik di mata remaja maupun redaksi majalah-majalah remaja. Ketika eksistensi cerpen di majalah remaja semakin hilang, Annida menjadi satu-satunya majalah yang khusus berisi cerpen remaja. Eksistensi ini semakin kuat dengan terselenggaranya sayembara tahunan penulisan cerpen, banyaknya cerpenis muda yang lahir dari majalah ini, dan upaya yang dilakukan Annida dalam membina penulisan cerpen remaja, memposisikan Annida sebagai satu-satunya majalah remaja yang memberikan perhatian besar terhadap cerpen remaja. Penelitian intrinsik terhadap dua puluh cerpen terbaik Annida yang dikumpulkan dalam Merajut Cahaya: Kumpulan Cerpen Terbaik Annida menghasilkan beberapa kesimpulan mengenai tema, tokoh, alur, dan latar cerpen_-cerpen Annida. Pertama, cerpen-cerpen Annida merupakan cerpen yang mengutamakan tema keagamaan dan amanat. Kedua, tokoh dalam cerpen-cerpen Annida adalah tokoh-tokoh yang menyamankan yang berfungsi sebagai penyampai amanat. Tokoh dalam cerpen Annida terbagi atas empat jenis, yakni tokoh utama, tokoh antagonis, tokoh antara, dan tokoh penguat. Ketiga, alur dalam cerpen-cerpen Annida adalah alur yang sederhana dan bercorak happy ending. Keempat, latar dalam cerpen-cerpen Annida sangat bervariasi. Penggambaran latar lokal bahkan terlihat menonjol karena sangat hidup. Kelima, unsur-unsur intrinsik dalam cerpen Annida memiliki sejumlah persamaan dan perbedaan dengan ciri-ciri intrinsik sastra popular.