Citra adalah bayangan atau gambaran angan yang ada dalam pikiran dan mental pembaca, sedangkan citraan adalah sarana pembentuk citra itu sendiri yang diungkapkan melalui bahasa. Sarana pembentuk citra itu berawal dari sistem pengindraan, gerak, dan pikiran manusia. Dengan demikian citraan-citraan itu adalah citraan penglihatan, pendengaran, penciuman, pencecapan, perabaan, gerak, dan pikiran. Citraan yang berfungsi untuk menimbulkan suasana khusus itu telah dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin oleh Abdul Hadi Widji Muthari. Penyair ini banyak menggunakan citraan-citraan itu untuk memberikan suasana dan efek khusus dalam setiap sajaknya. Ke-31 buah. sajaknya yang diambil dari kumpulan Anak Laut Anak Angin menjadi bahan analisis dalam skripsi ini. Dari hasil analisis itu telah didapat kesimpulan bahwa Abdul Hadi cenderung lebih banyak menggunakan citraan pikiran. Penggunaan citraan itu menimbulkan efek yang sangat berarti bagi pembaca. Efek penggunaan citraan pikiran membuat pembaca dituntut untuk memikirkan beberapa kali agar dapat rnenangkap apa yang ingin diungkapkan oleh penyair dengan sajak itu. Ke-31 sajak yang dijadikan media analisis ini, diharapkan telah dapat mewakili sajak-sajak Abdul Hadi yang telah terkumpul dalam sepuluh kumpulan. Kumpulan yang terpilih ini merupakan gabungan dari kumpulan-kumpulan terdahulu, seliingga pemilihan atas ke-31 sajak itu dianggap dapat mewakili sajak-sajak yang telah diciptakan oleh Abdul Hadi WM.