Tradisi penulisan resensi karya sastra di Indonesia sudah dimulai sejak awal abad ke-20. Tradisi ini masih berlanjut dan berkembang sampai sekarang. Resensi karya sastra inilah yang menjadi cikal-bakal tradisi kritik sastra di Indonesia. Selain sebagai salah satu bentuk kritik sastra, resensi karya sastra juga bisa dilihat sebagai tanggapan kongkret pembaca terhadap karya sastra. Skripsi ini bertujuan melihat bagaimana pembaca menerima karya sastra dan bagaimana pembaca mengkongkretkan dan menafsirkan karya sastra itu. Untuk itu, landasan teoritis skripsi ini memakai teori Resepsi. Teori Resepsi adalah teori yang bertumpu pada hubungan karya sastra dengan pembaca. Karya sastra adalah suatu teks yang baru bermakna jika sudah hidup dalam diri pembacanya. pembaca menduduki posisi penting dalam teori ini.
Skripsi ini mengambil data berupa resensi karya sastra pada majalah Tempo dan harian Kompas, mulai dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1990. Data-data tersebut dianalisis untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode induktif, yaitu suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Ada berbagai kesimpulan yang ditarik dalam skripsi ini. Akan tetapi, yang paling panting adalah kesimpulan yang berhubungan langsung dengan penerimaan pembaca terhadap karya sastra. Pada dasarnya, kecenderungan terbesar yang dilakukan pembaca adalah penerimaan terhadap muatan aspek-aspek sosial, politik, sejarah, dan filsafat yang ada dalam karya sastra itu. Kendati demikian, secara selintas dapat juga diketahui horison harapan pembaca yang mengharapkan adanya keterlibatan karya sastra dengan masalah-masalah sosial dan politik, tetapi sekaligus pembaca mengharapkan juga suatu struktur cerita yang utuh yang dijalin melalui kepaduan unsur-unsur yang ada dalam karya sastra itu.