Penelitian terhadap gambaran risiko ergonomi di Rumah Sakit Tria Dipa lebih difokuskan pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan melakukan pengamatan lapangan secara langsung dan melakukan pengukuran risiko ergonomi untuk mengetahui tingkat risiko atau seberapa besarkah risiko MSDs pada perawat IGD. MSDs terjadi karena akumulasi cidera atau kerusakan kecil pada sistem musculoskeletal akibat trauma berulang sehingga membentuk kerusakan yang dapat menimbulkan rasa sakit. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran risiko terjadinya MSDs dengan menggunakan metode OWAS (Ovako Working Postur Analysis System).
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pekerjaan perawat pada shift pagi dan sore mempunyai risiko terjadinya MSDs. Pekerjaan yang dilakukan perawat yang mendominasi adanya postur janggal dengan frekuensi yang berulang-ulang dan durasi yang lama pada setiap shift adalah pada aktifitas menjahit luka, ganti perban, memasang infus, mendorong pasien, EKG dan memberikan nebulizer. Tingkat risiko ergonomi tertinggi adalah ketika perawat sedang menjahit luka. Hal yang paling mendasar adalah bahwa perawat bekerja dengan postur janggal karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan tentang ergonomi dan tingginya beban kerja perawat di IGD. Sehingga rumah sakit perlu melakukan evaluasi terhadap perawat dengan memonitor sistem kerja dan beban kerja yang dapat mengakibatkan risiko MSDs serta membuat dan melaksanakan program pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang ergonomi bagi perawat.