ABSTRAKLatar Belakang: Lupus Eritematosus Sistemik (LES) dapat melibatkan berbagai sistem
organ termasuk sistem saraf dengan manifestasi klinis terbanyak berupa gangguan
kognitif. Rana kognitif yang terganggu dapat bervariasi. Gangguan fungsi kognitif ini
dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita LES. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran gangguan kognitif pada penderita LES.
Metode: Studi potong lintang dengan populasi target semua penderita LES yang terdaftar sebagai anggota Yayasan Lupus Indonesia. Pemeriksaan fungsi kognitif yang dilakukan adalah Mini Menrai Sfaius Examination (MMSE), Forward Digit Span, Backward Digit Span, Rey Auditory Verbal Learning Test, Rey Osterrieth Complex Figure, Trail Making part A dan B serta Finger Tapping Test.
Hasil: Dari 66 subyek gangguan kognitif ditemukan sebanyak 71.2%. Gangguan kognitif
Iebih banyak ditemukan pada kelompok umur < 40 tahun (76.6%) dengan aktivitas
penyakit yang tidak terkontrol (51.1%). Rana kognitif yang terganggu adalah fungsi
eksekutif (80.9%), visuospasial 59.6%, memori 21.3% dan atensi 8.5%. Gangguan rana
tunggal ditemukan sebanyak 53.2%, 2 rana 27.7% dan kurang lebih 3 rana 19.2%. Didapatkan hubungan yang bermakna antara gangguan kognitif dengan aktifitas penyakit (p=0.013; OR 5.68 IK95% l.43;22.53).
Kesimpulan: Prevalensi gangguan kognitif pada penderita LES adalah 71.2%. Rana
kognitif yang sering terganggu adalah fungsi eksekutif. Penderita LES dengan usia < 40
tahun dan aktivitas penyakit tidak terkontrol mempunyai kecenderungan mengalami
gangguan kognitif.