Pada pasar yang tidak sempurna, faktor pajak mempengaruhi keputusan investor atas dividen dan capital gain, yang pada akhirnya jugs mempengaruhi kebijakan dividen perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh hubungan positif antara dividend yield dan return. Pernyataan tersebut diteliti dan diuji terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan jumlah sampel sebanyak 15 perusahaan dan pengamatan data dari tahun 1995 sampai tahun 2001. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model Brennan (After-tax Asset Pricing Model), yang digunakan dalam penelitian sebelumnya oleh Alice Chui, Norman Strong dan John Cadle pada perusahaan-perusahaan di Inggris Raya. Pengolahan data menggunakan program Eviews 3.0 dengan perintah regresi majemuk menggunakan data panel.
Hasil pengamatan dan analisis secara empiris di Indonesia, menemukan hubungan yang negatif antara dividend yield dan return, yang berarti bahwa, pengaruh pajak terhadap keputusan investor maupun kebijakan dividen perusahaan, tidak signifikan. Hasil regresi juga menemukan adanya hubungan positif antara dividend yield dan capital gain. Hai ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor lain yang lebih dominan mempengaruhi keputusan investor dan kebijakan dividen perusahaan yakni, Signaling view. Kebijakan dividen perusahaan merupakan signal bagi investor. Pembagian dividen mencerminkan kinerja perusahaan baik (signal positif) sehingga, mendorong investor untuk berinvestasi pada saham perusahaan tersebut, dan sebaliknya, penurunan dividend yield atau tidak lagi membagikan dividen, merupakan signal negatif.
Penelitian ini menggunakan jumlah data pengamatan yang masih terbatas dan memerlukan model lain untuk melihat adanya pengaruh faktor pajak ataupun faktor lainnya, terhadap keputusan investor maupun kebijakan dividen perusahaan, di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguji validitas hasil penelitian ini.