Latar Belakang : Virus Hepatitis C (HCV) merupakan salah satu penyebab penyakit hati kronik yaitu hepatitis kronik, sirosis dan karsinoma hepatoseiuiar. Dari berbagai penelitian tentang HCV, didapatkan adanya hubungan antara penderita HCV dengan gangguan jiwa/psikiatrik, demikian pula berbagai penelitian tentang HCV dan terapi interferon (IFN) telah dilaporkan adanya efek samping berupa gejala neuropsikiatri seperti, malaise, futique, gangguan cemas, gangguan depresi, tentamen suicide dan psikotik. Prevalensi penelitian terakhir tentang gangguan jiwa pada penderita HCV dengan atau tanpa terapi IFN sekitar 32%.
Tujuan : Untuk mendapatkan frekuensi dan jenis gangguan jiwa pada penderita hepatitis C di Poliklinik Hepatologi RSCM dan berbagai variabel yang mempengaruhinya.
Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dilakukan pada 85 penderita HCV yang berobat di Poliklinik Hepatologi RSCM. Sampel diambil secara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah MINI (Mini International Neuropsychiatric Interview) ICD-10. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows 10.0 dengan batas kemaknaan 0,05 serta regresi logistik.
Hasil dan Simpulan : Frekuensi gangguan jiwa pada penderita HCV adalah 38 subyek (44,7%), dengan jenis gangguan jiwa antara lain ; Episode Depresi 12 subyek (14,0%), Gangguan yang berkaitan dengan Zat Psikoaktif (nikotin) 1 1 subyek (12,9%), Episode Depresi dan Gangguan Ansietas Menyeluruh 7 subyek (8,3%), Gangguan Ansietas Menyeluruh 5 subyek (5,9%) Episode Depresi dan Distimia 1 subyek (1,2%), Episode Depresi , Gangguan Ansietas Menyeluruh dan Gangguan berkaitan dengan Alkohol 1 subyek (1,2%), Gangguan yang berkaitan Zat Psikoaktif dan Gangguan berkaitan dengan Alkohol 1 subyek (1,2%).
Pada 21 penderita HCV dengan terapi Interferon (IFN), terdapat 10 subyek mengalami gangguan jiwa. Tidak terdapat penilaian status mental (evaluasi psikiatrik) penderita HCV oleh tim terpaduu, saat sebelum, selama maupun sesudah dilakukan terapi IFN.
Pada uji kemaknaan bivariat, terdapat hubungan bermakna antara status pemikahan (p0,001) dan risiko penularan HCV (p,0,000) dengan gangguan jiwa, sedangkan Pada uji kemaknaan multivariat, didapatkan hubungan bermakna antara risiko penularan HCV dengan gangguan jiwa (p0,001).
Background : Hepatitis C Virus (HCV) is one of the causes of chronic liver disease, such as chronic hepatitis, cirrhosis, and hepatoceliular carcinoma. Several researches conducted on HCV, a correlation between patients with HCV and mental disorder is found, and also several researches on I-ICV and interferon therapy (IFN) have been reported on side effects neuropsychiatry symptoms such as malaise, Fatigue, anxiety disorder, suicidal attempt, and psychotic. The latest research prevalence on mental disorder in patients with HCV, with or without IFN reaches 32 %.Purpose : To attain the frequency and type of mental disorder in patients with HCV found in the hepatology outpatient clinic RSCM and the influencing variables.Method: This research is using cross-sectional design, conducted on 85 HCV patients seeking medical help in the hepatology outpatient clinic. The sample is obtained with consecutive sampling. The chosen instrument is MINI (Mini International Neuropsychiatry Interview) ICD-10. Statistic analysis is using SPSS for windows 10.0 with the level of significance 0.05 and the logistic regression.Result and Conclusion: The frequency of mental disorder in patients with HCV is 38 subjects (44.7%), with the following types of mental disorders; Depression Episode (14.0%), Mental Disorder related to Psychoactive Substance (nicotine) 11 subjects (12.9%), Depression Episode and Generalized Anxiety Disorder 7 subjects (8.3%), Generalized Anxiety Disorder 5 subjects (5.9%), Depression Episode and Mental Disorder related to Alcohol 1 subject (1.2%), Mental Disorder related to Psychoactive Substance and Mental Disorder related to Alcohol 1 subject (1.2%).In 21 HCV patients, with interferon therapy (IFN), 10 subjects suffer from mental disorder. There is no psychiatric evaluation in HCV patients, with a well-integrated team, as in before, during, and after the IFN therapy.In the bivariate test of significance, there is a significant relevance between the marital status (p 0.001) and the risk of transmission (p 0.000) with mental disorder, meanwhile in the multivariate test of significance, a significant correlation is found between the risk of HCV transmission and mental disorder (p 0.001).