Manajemen epilepsi pada lanjut usia memerlukan pemahaman tentang ciri-ciri khas menyangkut aspek biokimiawi dan farmakologi. Keputusan manajemen harus berdasar atas klasifikasi serangan atau sindrom epilepsi, pemeriksaan neurologis menyeluruh untuk mencari faktor etiologi, dan penilaian tentang status kesehatan dan kehidupannya. Penyakit lain yang menyertai misalnya gangguan jiwa, metabolik, jantung dan gangguan saraf lainnya memerlukan perhatian, perencanaan dan instruksi spesifik. Dibandingkan dengan golongan anak, golongan lanjut usia mempunyai berbagai masalah yang sangat berbeda. Masalah-masalah tersebut antara lain penyebab epilepsi yang beraneka ragam, diferensial diagnosis yang lebih bervariasi, penyakit lain yang tidak berhubungan dengan epilepsi, perbedaan farmakokinetik dan farmakodinamik, dan efek psikososial. (Med J Indones 2003; 12: 40-7)
Management of epilepsy in elderly requires understanding the unique biochemical and pharmacological characteristics of these patients. Management decisions must be based on accurate classification of seizures or epilepsy syndromes, a thorough neurological assessment to define etiology, and a comprehensive assessment of the patient’s health and living situation. Concomitant illnesses such as neurological, psychiatric, metabolic, or cardiac disorders will require individualization of plans and instructions. Specific problems of treatment of epilepsy in the elderly compared to childhood patients are as follows: distinctive range of causes of epilepsy, distinctive differential diagnosis, concurrent pathologies unrelated to epilepsy, pharmacokinetic and pharmacodynamic differences, and distinctive psychosocial effects. (Med J Indones 2003; 12: 40-7)